Hadapi Tarif Trump, Komisi XI DPR Dorong Pemerintah Kurangi Ketergantungan dengan AS

BeritaNasional.com - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fauzi Amro mendorong pemerintah mengambil langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada pasar besar seperti Amerika Serikat dengan mempercepat diversifikasi pasar ekspor. Hal itu merespons tarif baru Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Ia menekankan pentingnya penguatan insentif fiskal dan pembiayaan untuk sektor terdampak melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN), pembiayaan ultramikro, dan insentif pajak ekspor.
"Sebagai mitra dagang utama, kebijakan tarif setinggi itu berpotensi menurunkan daya saing produk Indonesia di pasar AS. Ini akan mengganggu pelaku usaha, termasuk UMKM yang selama ini bergantung pada ekspor ke pasar Amerika Serikat," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Selasa (8/4/2025).
Fauzi menyampaikan kekhawatiran terhadap potensi dampak kebijakan tersebut terhadap pasar saham Indonesia. Indeks harga saham gabungan atau IHSG berpotensi tertekan.
"Komisi XI DPR RI mengingatkan otoritas pasar dan fiskal untuk memperkuat mekanisme circuit breaker (Tindakan sementara yang menghentikan perdagangan untuk mengekang aksi jual panik di bursa saham)," katanya.
Komisi XI DPR mendorong pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan dan Kementerian Perdagangan, untuk mengevaluasi secara menyeluruh potensi dampak timbul terhadap pendapatan negara, devisa, dan sektor usaha ekspor.
Fauzi menyarankan pemerintah melakukan komunikasi proaktif dan pelaku pasar, dan mempertimbangkan intervensi likuiditas untuk menjaga stabilitas keuangan negara.
Ketua DPP NasDem ini mengingatkan pentingnya koordinasi lintas sektor antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, dan LPS untuk memantau potensi risiko sistemik yang bisa menjalar ke sektor riil, serta memastikan kepercayaan pasar tetap terjaga dalam menghadapi tekanan eksternal yang ada.
Komisi XI DPR RI berkomitmen terus mengawal situasi ini dan mendorong pemerintah untuk mengambil langkah taktis dan strategis yang diperlukan untuk menghadapi tantangan ini dengan sigap dan terukur.
"Kita perlu bergerak cepat, tapi tetap rasional, agar kepercayaan investor domestik maupun asing tetap terjaga," tandasnya.
10 bulan yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PENDIDIKAN | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PENDIDIKAN | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu