Survei Pilkada Nabire, Ini Nama-nama Calon Berpotensi

Oleh: Mufit
Rabu, 31 Juli 2024 | 23:16 WIB
Ilustrasi pilbub (Foto/Freepik)
Ilustrasi pilbub (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Lembaga survei Svadhyaya Riset merilis hasil survei Pemilihan Bupati Nabire, Papua, 2024. Berdasarkan hasil 'top of mind' para responden menunjukkan peluang besar bagi petahana Mesak Magai dan Hugo Martinus Karubaba. 

"Sehingga selanjutnya, patut dinantikan langkah-langkah mereka. Perihal ini, untuk meraih sebanyak-banyaknya dukungan dari sekitar 18% swing voters," kata Direktur Operasional Svadhyaya Riset, Gery Gugustomo dalam keterangan pers, Rabu (31/7/2024).

Gery menyarakan,  ketika komposisi nama calon Bupati diacak dalam pertanyaan, peringkat pertama ditempati oMesak Megai yang dipilih responden sebayak 36,48%. 

Kemudian, posisi Hugo Martinus Karubaba dengan persentase sebesar 35,10%. Selanjutnya, posisi ketiga ditempati Evan Ibo sebesar 2,56%. Lalu, Oktovina Woromboni dengan 1,47%. 

"Adapun, sebanyak 18,29% responden memilih menjadi swing voters atau belum menentukan pilihan. Sedangkan  2,36% responden Tidak tahu/tidak menjawab,"

Survei juga menyasar Calon Wakil Bupati Nabire. Hasilnya, Ones Iyai dianggap tokoh paling layak mendampingi para kandiddat calon bupati dengan persentase sebesar 54,57%. • 

"Posisi kedua, ditenpati oleh Kristofel Mara dengan persentase sebesar 25,17% dan ketiga, Roy Wonda 11,80%. Kemudian, terakhir ditempati  tokoh yang bernama Udin Mardin dengan persentase sebesar 8,46%," ujarnya.

Dijelaskan, metode survey  digunakan adalah stratified multistage random sampling. Yakni, dengan margin of error (MoE) +/- 3.5% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei Kabupaten Nabire ini menjangkau 4 Dapil terdiri 26 Distrik/Kampung secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir. 

Primary Sampling Unit (PSU) survei ini adalah Distrik/Kampung yang dipilih secara acak dengan jumlah secara proporsional di setiap dapil. "Survei ini menjadikan buku data statistik Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 menjadi acuan," ujarnya.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: